Tempat sembahyang kita ( Agama Hindu ) disebut berbeda-beda di berbagai belahan dunia.
Di Bali, namanya Pura.
Di India namanya Mandir.
Di Jawa namanya Candi.
Siapapun boleh memasuki tempat suci dan bersembahyang. Namun sesuai tradisi Hindu di Bali, Wanita yang sedang menstruasi tidak diperkenankan masuk ke dalam pura. Demikian pula, sesuai tradisi, mereka yang sedang berduka cita (karena ada keluarga yg meninggal), tidak diperkenankan memasuki Pura, sampai dengan jenasah yg meninggal, di kuburkan / dikremasikan.
Bagian paling utama dari Pura adalah Padmasana. Disimbolkan sebagai kursi yang kosong. Mengapa kosong / mengapa tidak diukir Arca / Murti ? Karena dalam tradisi Hindu Bali, Tuhan disebut dengan Acintya (tidak terpikirkan).
Orang memasuki Pura, dengan tujuan untuk bersembahyang. Karenanya, penting untuk menjaga kekhusukan dan konsentrasi, agar umat lain yang sedang bersembahyang tidak terganggu.
Umumnya etika di Pura adalah :
1. Tidak bertengkar / bersenda gurau tatkala sedang duduk di utama mandala (area di dalam pura).
2. Tidak bertelpon / ber-sms, dll yg sejenisnya.
3. Mengenakan pakaian yang bersih dan sopan (umumnya umat menggunakan kain / celana / rok panjang). Umumnya umat tidak melakukan puja dengan celana / rok pendek, atau dengan baju you-can-see.